Menjadi Kristen yang Radikal dan Sungguh-sungguh di Dalam Tuhan
Seringkali kita mengaku Kristen, bergereja, dan mencintai Tuhan. Namun, apakah hidup kita sudah mencerminkan hal itu secara nyata? Jika benar, kita harus menjadi pengikut Kristus yang radikal, yakni sungguh-sungguh dalam seluruh aspek kehidupan—bukan hanya sekadar ritual atau kebiasaan yang biasa saja.
Alkitab menegaskan tuntutan ini dalam 1 Yohanes 2:6, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Ini menuntut kita untuk:
- Hidup sesuai teladan Kristus dalam setiap aspek: iman, kasih, pengorbanan, dan ketaatan.
- Menjadikan Yesus pusat hidup dan bukan hal-hal duniawi.
Terkait hal ini, kita juga diingatkan agar tidak menjadi seperti orang-orang yang hanya mengaku Kristus tetapi tidak sungguh-sungguh ikut Dia, yaitu antikristus. Dalam 1 Yohanes 2:18-19 dikatakan:
“Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus… mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita.”
Artinya, ada banyak orang dalam komunitas Kristen yang secara lahiriah mengaku, namun hatinya tidak benar-benar di dalam Kristus.
Ciri-ciri antikristus dalam kehidupan kita sehari-hari:
- Mencintai dunia lebih dari Allah: kesuksesan dunia, harta, status, dan hiburan lebih diutamakan daripada pertumbuhan rohani atau pelayanan.
- Tidak serius dalam persekutuan rohani: jarang berdoa, tidak peduli dengan kebangunan rohani gereja dan diri sendiri.
- Lebih nyaman menjalin pertemanan dengan dunia daripada sesama orang percaya yang menuntun dalam iman.
- Tidak memprioritaskan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Hal ini bertentangan dengan identitas kita sebagai “anak-anak Tuhan”. Seperti analogi dalam cerita Anda, jika kita adalah anak raja, maka yang seharusnya kita cintai dan pedulikan adalah hal-hal kerajaan, bukan dunia luar. Begitu juga sebagai anak Allah, seharusnya fokus dan prioritas hidup kita adalah hal-hal yang berkenaan dengan Tuhan.
Tantangan dan Panggilan bagi Orang Kristen Saat Ini
Bandingkan dengan saudara-saudara kita di negara seperti China, yang meskipun menghadapi penganiayaan dan ancaman nyawa karena iman mereka, mereka tetap menunjukkan kekristenan radikal dan berbuah bagi kerajaan Tuhan. Mereka rela berkorban, hidup dengan keberanian, dan berkomitmen penuh pada Kristus.
Sebaliknya, banyak dari kita di tempat yang lebih aman justru kurang serius mengikut Yesus, kurang berfokus pada pertumbuhan rohani, dan lebih terpaku pada hal-hal duniawi.
Seruan Alkitab untuk Hidup Sungguh-sungguh
Roma 12:1 mengajak kita:
“Karena itu, saudara-saudaraku, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Kita dipanggil untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, menjadi alat yang dipakai-Nya, bukan hanya ‘Kristen kebetulan’ atau ‘Kristen setengah hati’.
Kolose 3:2 mengingatkan:
“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Ini mengajarkan agar pikiran, hati, dan prioritas kita benar-benar fokus pada hal-hal surgawi, bukan hal duniawi yang sementara.
Kesimpulan dan Doa
Saudaraku, marilah kita merenungkan:
- Apakah hidup kita sudah menggambarkan kasih dan ketaatan yang radikal kepada Yesus?
- Apakah kita lebih mencintai dunia daripada Tuhan?
- Apakah kita siap menyerahkan hidup sepenuhnya dan hidup seperti Kristus?
Mari bersungguh-sungguh! Janganlah menjadi antikristus yang hanya mengaku iman tetapi hatinya jauh dari Tuhan, melainkan jadilah pengikut Kristus yang sejati—hidup meneladani dan mengasihi Dia di atas segalanya.
Kiranya Roh Kudus membakar hati kita untuk hidup yang kudus dan berkenan bagi Allah, sehingga kita dapat menjadi berkat dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus.
Amin.


